Majalah vs Internet

Hingga datanglah … internet.
Internet mengubah cara orang mendapatkan berita. Daripada menunggu seminggu sebuah berita disampaikan, dengan internet orang langsung tahu saat itu juga. Televisi dan radio tidak bisa menggoyahkan majalah mingguan, tapi internet jelas iya.
Majalah mingguan kemudian dituntut tampil beda agar tak kalah saing.
untuk mendapatkan berita terbaru, orang bisa cari di internet, tapi apa makna peristiwa itu dan bagaimana dampaknya bagi kehidupan, Anda harus membacanya di majalah.

Secara tak sadar, Newsweek diam-diam meninggalkan pembaca setianya, mereka yang menyenangi cerita mendalam bagai sebuah cerpen setiap pekan. Tentu, ditinggalkan pembaca juga berarti ditinggalkan pengiklan.

Majalah Time hingga kini mampu bertahan karena majalahnya masih layak dibeli. Banyak orang masih rela membeli edisi cetak karena mendapatkan hal yang tak ada di versi online-nya (Anda harus bayar/langganan jika ingin baca artikel majalah Time di web-nya).

Mungkin berharap oplag bakal setinggi saat era sebelum internet rasanya tak mungkin lagi. Tapi, saya yakin, di luar sana, masih ada banyak orang yang merasa membaca koran, tabloid, atau majalah dalam bentuk kertas tetaplah istimewa.
Yang perlu dilakukan pekerja media, membuat setiap edisi penerbitan mereka istimewa dan worth it bagi pembaca mengeluarkan uang.





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hai.. Tulis special comment mu di dalam kotak !