Jika orang yang meminjam itu kawan karib yang sudah sangat kita percaya mungkin akan langsung kita pinjamkan apa yang dibutuhkannya dari kita itu.. Tapi, bagaimana jika si peminjam ini adalah seorang yang tidak seberapa dekat dengan kita, masih diragukan kepercayaannya.. Pasti kita sedikit bimbang untuk meminjamkan sesuatu milik kita itu kepadanya.. Kita pasti akan berpikir puluhan kali untuk memberikan pinjaman padanya atau jangan, apakah orang itu bisa dipercaya atau tidak atau mungkinkah ia akan mengembalikan lagi milik kita yang sungguh berharga itu???
Apa lagi jikalau si peminjam memohon dengan sangat.. Memelas.. Membuat hati kita tersentuh.. Namun, rasa gak tegaan dan ragu-ragu pasti ada di dalam hati kita. Hingga pada akhirnya kita pun memberikan pinjaman itu di dalam hati kita tersirat rasa berat untuk meminjamkannya atau dengan kata lain meminjamkan milik kita itu dengan setengah hati.
Bagaimana ini???
Seperti telah diketahui bahwa pada hakikatnya segala sesuatu yang kita klaim sebagai milik kita adalah pinjaman dari Allah. Lalu mengapa kita gusar ketika pinjaman Allah ini ingin dipinjam oleh sesama makhlukNYA???
Bukankah Allah sungguh sangat baik pada kita.. Ia telah pinjamkan hayyatNYA dalam jantung, hidung, dan paru-paru kita.. Ia telah pinjamkan kalamNYA dalam lisan kita.. Ia telah pinjamkan basaarNYA lewat mata kita.. dan segalanya.
Mengapa kita harus gusar? Haruskah kita pelit untuk meminjamkan rezeki yang diberikan olehNYA kepada sesama makhlukNYA?
Tak perlulah kita merasa takut kehilangan barang yang kita pinjamkan itu andaikata si peminjam ngacir.. Tak perlulah berat hati..
I K H L A S
Ikhlaskanlah apa pun milik Allah.. Tak perlu kuatir.. Ketika milik kita itu hilang, barangkali Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik.. Ketika milik kita dicuri, tak perlu mengutuk si pencuri, barang kali Allah akan memberikan hadiah yang lebih baik daripada barang yang telah dicuri..
Berpikir positif sangat dianjurkan Allah dalam ini..
1. Pada saat seseorang ingin meminjam kepunyaan kita yang sungguh berharga bagi kita, maka berpikirlah barangkali si peminjam sangat membutuhkan bantuan kita.
2. Berniatlah untuk membantu si peminjam; berniatlah untuk meringankan beban pikiran si peminjam.. Barangkali Allah menguji keikhlasan hati kita.. Barangkali Allah ingin membantu si peminjam melalui harta milik kita.. Barangkali..
Bantulah dengan hati ikhlas.. Niscaya Allah akan ikhlas membantu kita di kala pada suatu saat kita sangat memerlukan bantuanNYA.. Ikhlas.. Ikhlas.. Ikhlas..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai.. Tulis special comment mu di dalam kotak !